Menteri Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir membantah pemberitaan terkait
penghapusan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) pada tahun
depan atau 2019. Dia menegaskan tahun depan, SBMPTN tetap ada, namun dengan
bentuk yang berbeda yang disebut Tes Centre.
Nasir menjelaskan, Tes Centre
bertujuan untuk menjangkau siswa-siswa yang berada di kawasan terdepan, terluar
dan tertinggal (3T). Selama ini, siswa-siswa yang tinggal di kawasan 3T harus
mengeluarkan dana yang banyak hanya untuk mengikuti tes SBMPTN.
"Apabila dengan Tes Centre,
dia tidak lagi harus datang ke tempat tes itu. Tetapi, nanti tes itu bisa bisa
dilakukan dengan jarak jauh, misalnya dengan memanfaatkan sistem android atau
inovasi lain yang hingga kini masih kami bahas," kata Nasir usai melantik
pimpinan PTN di Lingkungan Kemenristekdikti, Senayan, Jakarta, Senin (15/1).
Dia mengatakan, nantinya panitia
pusat SBMPTN pun akan diubah menjadi Badan Layanan Umum (BLU). Tugas BLU
yaitu untuk menyelenggarakan tes centre di berbagai wilayah di Indonesia.
Petugas BLU, Nasir melanjutkan, akan tetap diisi oleh beberapa perwakilan dari
Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Nasir mengumpamakan, Tes Centre
itu seperti pelaksanaan Tes Toefl atau Tes Potensi Akademik (TPA) yang bisa
dilakukan di berbagai lembaga yang berstandar. Sehingga, hasil dari tes centre
tersebut, nantinya akan disetorkan oleh BLU kepada PTN yang diinginkan siswa.
"Saya umpamakan tes centre
itu dengan tes Toefl ya. Jadi nanti, kalau mau daftar kuliah cukup bawa nilai
tes centre itu, misal punya skor 600, nah dengan skor sekian sudah cukup belum
untuk meloloskan siswa tersebut ke PTN yang dimaksud," kata Nasir.
Sejauh ini, menurut Nasir, Tes
Centre baru ada di 84 titik PTN. Dimungkinkan, jumlah tes centre akan terus
bertambah. Mengingat tahun depan, tes centre akan digelar lebih luas di seluruh
Indonesia.
Bagikan
SBMPTN TAHUN 2019 DALAM BENTUK TEST CENTRE
4/
5
Oleh
Amelia